Jumat, 09 Januari 2009

MassaPDIP Beringas, Puluhan Siswi Jadi Korban Pelecehan Seksual

NGANJUK -- Kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kota Nganjuk, Jatim, dinodai dengan aksi pelecehan seksual terhadap puluhan siswa sekolah menengah umum (SMU). Kejadian yang cukup memalukan ini terjadi saat massa hendak menuju Stadion Anjuk Ladang guna mendengarkan pidato politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Meski peristiwa ini berlangsung 20 Maret lalu, namun puluhan siswi SMU 2 Nganjuk, masih dicekam trauma.

Rabu kemarin (24/3), dua siswa mewakili rekannya-rekannya mengadukan kasus pelecehan seksual tersebut ke Panwaslu setempat. Laporan tersebut diterima oleh Herman SH, MSi (ketua) Iptu Pramono (anggota) dan Dwijo Utomo Maksum (anggota). Kedua siswa yang enggan disebutkan namanya itu menceritakan, korban pelecehan seksual itu kebanyakan memakai jilbab. Saat itu, puluhan siswa itu sedang menyaksikan massa PDIP menuju ke stadion.

Tidak diduga, massa yang konvoi itu dengan beringas memeluk, mencium bahkan menggerayangi bagian tubuh yang terlarang. Bahkan mereka mengeluarkan kata-kata kotor. Sejumlah siswa putra yang ditendang hingga jatuh ke parit bersama sepeda yang dinaiki. ''Kami sangat kecewa dengan sikap masa PDIP, sekaligus meminta perlindungan dan jaminan keamanan,'' kata seorang siswi. Untuk menguatkan kejadian itu, kedua siswi itu juga membuat laporan tertulis berisi kronologi kejadian.

Dalam surat itu para siswi, kecewa atas tindakan masa PDIP. Bahkan para korban itu mengancam tidak akan mencoblos PDIP. Ketua Panwaslu Nganjuk, Herman SH MM menyatakan, akan menindaklanjuti pengaduan para siswa itu. Menurutnya, pihak yang bertanggungjawab dalam kasus ini sesuai SK KPUD Nganjuk NO 04/2004, adalah panitia penyelenggara kampanye PDIP yang harus bertanggungjawab. Sementara Koordinator Tim Advokasi Hukum DPC PDIP Nganjuk, Nurwadi Nurdin SH, mengatakan, partainya siap menindak kadernya yang terbukti melakukan tindakan pelecehan seksual dengan sanksi organisatoris.

Keberingasan massa PDIP juga terjadi di Klaten Jateng. Dua orang wartawan bernama Sudirin, 45 dan Sri Warsiti 39 nyaris jadi sasaran amuk massa dari simpatisan PDIP. Kasus ini terjadi ketika konvoi kendaraan di pertigaan Gondang, Klaten, Rabu (24/3). Sudirin sempat disabet dengan pisau lipat namun berhasil menghindar. Kemarin kasus ini dilaporkan ke Panwaslu.

sumber: http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0403/25/dar7.htm
Kamis, 25 Maret 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar